WELLCOME TO OSIS SMP KESATUAN 1 SAMARINDA

SMP KESATUAN 1 SAMARINDA

SMP KESATUAN 1 SAMARINDA
MENERIMA SISWA BARU TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012
contact person
1. Dra. Marninawati 081645262122.
2. Drs. Munasir 08135007063
3. Mr. Cecep 081346389965/ 085753411721
Alamat : Jl. Ruhui Rahayu 1 N0. 30 Samarinda, Kalimantan Timur

Jumat, 04 Maret 2011

Pembebasan SPP, Kemunduran Sekolah Bonafit?

Surabaya (beritajatim.com) - Kengototan Sahudi, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya yang merencanakan penggratisan sekolah kepada seluruh siswa hingga jenjang SMU mendapat protes keras dari anggota dewan dan walikota.

Oleh anggota dewan, dana penggratisan yang disalurkan oleh Pemkot melalui BOPDA tersebut, dianggap akan menghambat prestasi di beberapa sekolah. Hal ini disampaikan anggota komisi D DPRD Surabaya Edy Budi Pranowo.

Kepada beritajatim.com, Edy mengatakan bahwa pemberian biaya tanpa pandang bulu, dengan melarang penarikan tambahan kepada siswa tersebut memang cukup menguntungkan bagi sebagain siswa kurang mampu dan beberapa sekolah.

Namun, hal ini sangat merugikan bagi sekolah-sekolah bonafit yang notabene semua siswa berasal dari kalangan orang berada. Edy mencontohkan, sebut saja sekolah swasta A yang sudah maju dan memiliki berbagai kegiatan (ekstra kulikuler) yang cukup mendongkrak pengetahuan serta kemampuan pelajar, namun tiba-tiba, kegiatan tersebut, harus dipangkas, lantaran sekolah tak diperbolehkan untuk menarik iuaran apapun.

"Bagi sekolah - sekolah tertentu, maaf bonafit, saya yakin para siswa tidak akan senang jika digratiskan dengan kompensasi pembatasan kegiatan. para orang tua di sekolah tertentu tersebut cukup mampu untuk membiayai sekolah anaknya," ujar Edy, Sabtu (26/02/2011).

Namun Edy juga tak memungkiri, jika penggratisan tersebut sanagat bermanfaat bagi siswa yang kuarang mampu. "Ini juga ada baiknya, karena biaya itu sanagat dibutuhkabagi sebagian siswa lain," imbuh Edy.

Edy memberikan solusi, jika Dindik terlebih dahulu melakuka pendataan bagi siswa dan sekolah yang memerlukan bantuan, agar dana yang sudah dianggarkan untuk baiaya pendidikan tersebut tidak terbuang sia-sia. "Kalau disama ratakan, itu bukan bantuan namanya, itu ngawur. kondisi dan kebutuhan siswa di surabaya ini berbeda," bebernya.

Edy juga membeberkan, bahwa Walikota Surabaya, juga memprotes rencana penggratisan seluruh siswa yang diusulkan oleh Dinas PenPendidikan.

Dalam pertemuan lalu, Walikota marah terhadap Sahudi atas rencana penggratsisa yang diusulkan oleh Sahudi tersebut. "Duduk aku lo yo sing ngomog gratis, sampean yang ngomong," ujar Risma dihadapan komisi D beberapa waktu lalu.

Edi menyarankan, agar Dindik Surabaya tetap mengalokasikan BOPDA, khusus kepada siswa dan sekolah yangmembutuhkan. "Harusdierikan kepada siswa yang kurang mampu, intiya harus tepat sasaran, jangan dipukul rata," pungkas Edy. [rif/kun]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar